LAPORAN AKHIR
Oscilloscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Tegangan DC | ||
Amplitudo Vpp | Perioda | Frekuensi |
27 V | - | - |
Tegangan AC | ||
Amplitudo Vpp | Perioda | Frekuensi |
27 V | 1000 Hz | 1000 Hz |
2. Membandingkan Frekuensi
Jenis Gelombang | Frekuensi oscilloscope | Frekuensi Generator Fungsi |
Sinusoidal | 995 Hz | 1000 Hz |
Gigi gergaji | 998 Hz | 1000 Hz |
Pulsa (Kotak) | 1000 Hz | 1000 Hz |
3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
Perbandingan Frekuensi | Frekuensi Generator A (fy) | Frekuensi Generator B (fx) | Gambar Lissajous |
1 : 1 | 1000 Hz | 1000 Hz | |
1 : 2 | 1000 Hz | 2000 Hz | |
2 : 1 | 2000 Hz | 1000 Hz | |
1 : 3 | 1000 Hz | 3000 Hz | |
3 : 1 | 3000 Hz | 1000 Hz | |
2 : 3 | 2000 Hz | 3000 Hz | |
3 : 2 | 3000 Hz | 2000 Hz | |
4. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
Beban | Daya Terukur (Watt) | V total | I total | Daya Terhitung (Watt) |
1 Lampu | 0,010422Watt | 0,0579 V | 0,18A | 0,0110422 Watt |
2 Lampu | 0,22266Watt | 1,237 V | 0,18 A | 0,22266Watt |
3 Lampu | 0,9018 Watt | 5,01V | 0,18A | 0,9018 Watt |
5. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
Beban | Daya Terukur (Watt) | V total | I total | Daya Terhitung (Watt) |
1 Lampu | 0,00005 Watt | 2,5 V | 0,02 A | 0,00003 Watt |
2 Lampu | 0,00005Watt | 2,5 V | 0,02 A | 0,00005 Watt |
3 Lampu | 0,000075 Watt | 2,5 V | 0,03 A | 0,000075 Watt |
1.1 Oscilloscope
1. Kalibrasi oscilloscope
a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah
c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.
2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik Susun rangkaian seperti gambar berikut
•Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply
c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan
yang diukur oleh oscilloscope
• Tegangan Bolak Balik
a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal,
dengan besar tegangan 4 Vp-p
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope
3. Mengukur dan Mengamati Frequency
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
Prinsip Kerja : Rangkaian ini menggunkan dua buah function generator yag masing-masing dihubngkan pada kanal A dan kanal B dari osiloskop. Sinyal yang ti
dak diketahui dihubungkan pada input A dan sinyal yang dapat dibaca dihubungkan pada kanal B. Atur frekuensi pada kanal A sampai terbentuk seperti salah satu gambar 2.1 yang ada pada modul, kemudian amati perbandingan frekuensinya.
dak diketahui dihubungkan pada input A dan sinyal yang dapat dibaca dihubungkan pada kanal B. Atur frekuensi pada kanal A sampai terbentuk seperti salah satu gambar 2.1 yang ada pada modul, kemudian amati perbandingan frekuensinya.
2.2 Pengukuran Daya
5. Mengukur Daya Satu Fasa
b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter
Video Percobaan Oscilloscope (kalibrasi, frekuensi, lissajous)
VideoPengukuran Daya Beban Lampu (Seri & Paralel)
ANALISA MODUL 2
OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA
1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi
sebelum osiloskop digunakan?
Jawab:
Kalibrasi
osiloskop perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan
akurat dan sesuai dengan standar. Tanpa kalibrasi, hasil pengukuran dapat
melenceng akibat perubahan karakteristik komponen elektronik dalam osiloskop
2. jelaskan perbedaan tegangan AC dan
DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi, dan perioda!
Jawab:
Amplitude:
Tegangan DC (Direct Current) memiliki nilai tetap dan tidak berubah
seiring waktu, sedangkan tegangan AC (Alternating Current) memiliki
nilai yang terus berubah secara periodik dari positif ke negatif.
Frekuensi:
Tegangan DC memiliki frekuensi nol karena arusnya konstan, sementara
tegangan AC memiliki frekuensi tertentu yang menentukan seberapa cepat
gelombang berulang dalam satu detik (misalnya, 50 Hz atau 60 Hz untuk listrik
rumah tangga).
Perioda: Tegangan DC tidak
memiliki periode karena nilainya tetap, sedangkan tegangan AC memiliki
periode yang merupakan kebalikan dari frekuensi (T=1/f)
3. Jelaskan macam-macam bentuk
gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!
Jawab:
Gelombang
sinusoidal: Bentuk gelombang halus dan periodik yang digunakan dalam sistem
kelistrikan dan komunikasi.
Gelombang
persegi (square wave): Bentuk gelombang yang bergantian antara dua level
tegangan dengan transisi tajam, digunakan dalam rangkaian digital dan clock
signal.
Gelombang
segitiga (triangle wave): Bentuk gelombang dengan kenaikan dan penurunan
linier, sering digunakan dalam modulasi sinyal dan audio synthesis.
Gelombang gigi gergaji (sawtooth wave):
Gelombang dengan kenaikan linear dan penurunan tajam, digunakan dalam sistem
pemindaian layar osiloskop dan synthesizer musik.
4. Bandingkan nilai daya yang
terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!
Jawab:
Daya
terhitung: Dapat dihitung menggunakan rumus P=VxIxP dengan tegangan total
dibagi di antara komponen sesuai hambatan masing-masing lampu.
Daya terukur: Bisa sedikit berbeda dari daya terhitung karena adanya faktor seperti resistansi kabel, toleransi komponen, dan perubahan hambatan lampu saat beroperasi.
- Untuk
1 Lampu:
- Daya
Terukur: 0,010422 Watt
- Daya
Terhitung: 0,010422 Watt
- Selisih: 0,010422
Watt - 0,010422 Watt = 0 watt (Daya terukur
sama dengan daya terhitung)
- Untuk
2 Lampu:
- Daya
Terukur: 0,22266 Watt
- Daya
Terhitung: 0,22266 Watt
- Selisih: 0,22266
Watt - 0,22266 Watt = 0 watt (Daya terukur sama
dengan daya terhitung)
- Untuk
3 Lampu:
- Daya
Terukur: 0,9018 Watt
- Daya
Terhitung: 0,9018 Watt
- Selisih: 0,9018
Watt - 0,9018 Watt = 0 watt (Daya terukur sama dengan
daya terhitung)
5. Bandingkan
nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban
lampu paralel!
Jawab:
Pada rangkaian paralel, tegangan pada setiap lampu adalah sama, tetapi arus yang mengalir bisa berbeda tergantung pada hambatan masing-masing lampu. Secara teori, daya total adalah jumlah daya masing-masing lampu (Namun, dalam pengukuran nyata, ada faktor seperti rugi daya akibat resistansi kawat atau perubahan karakteristik lampu yang dapat menyebabkan perbedaan antara daya terukur dan daya dihitung.
- Untuk
1 Lampu:
- Daya
Terukur: 0,00005 Watt
- Daya
Terhitung: 0,00005 Watt
- Selisih: 0,00005
Watt - 0,00005 Watt = 0 watt (Daya terukur sama
dengan daya terhitung)
- Untuk
2 Lampu:
- Daya
Terukur: 0,00005 Watt
- Daya
Terhitung: 0,00005 Watt
- Selisih: 0,00005
Watt - 0,00005 Watt = 0 watt (Daya terukur sama
dengan daya terhitung)
- Untuk
3 Lampu:
- Daya
Terukur: 0,000075 Watt
- Daya
Terhitung: 0,000075 Watt
- Selisih: 0,000075 Watt - 0,000075 Watt = 0 watt (Daya terukur sama dengan daya terhitung)
Vidio Percobaan Osciloscope( kalibrasi,frekuensi,lissajous) [disini]
Vidion Percobaan rangkaian seri dan paralel [disini]
Laporan Akhir [disini]
Komentar
Posting Komentar