LAPORAN AKIR
LAPORAN AKIR
MODUL IV RLC SERI & RLC PARALEL
1. RC Seri
Beban | V terukur | I terukur | V pada beban | Impedansi |
Xa = 100 ohm | 8,25 V | 0,0243 A | 2,37 V | 339,09 Ω |
Xb = 100 ohm | 2,22 V | |||
Xc = 10 uF | 6,45 V |
2. RLC Seri
Beban | V terukur | I terukur | V pada beban | Impedansi |
Xa = 100 ohm | 8,24 V | 0,0294 A | 2,89 V | 280,27 Ω |
Xb = 1 mH | 0,0132 V | |||
Xc = 10 uF | 7,36V |
3. RLC Paralel
Beban | V terukur | I terukur (total) | I1 | I2 | I3 | V pada beban | Impedansi |
| |||||||
Xa = 100 ohm | 8,25 V | 18,8 A | 0,081A | 0,081 A | 0,081 A | 8,25 V | 101,85 Ω |
Xb = 1 mH | 8,25 V | 18,8 A | 17,9 A | 17,9 A | 17,9 A | 8,25 V | 0,461 Ω |
Xc = 10 uF | 8,25V | 18,8 A | 0,029A | 0,029 A | 0,029A | 8,25 V | 284,48 Ω |
1. RC Seri
a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.2
b. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai:
• Xa = 100 ohm
• Xb = 100 ohm
• Xc = 10 uF
c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumpersesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit
d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan
e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal
f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal
g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal
h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RC
Kesimpulan Prinsip Kerja:
Rangkaian RC seri digunakan untuk mempelajari efek kombinasi antara resistansi dan kapasitansi terhadap arus dan tegangan. Resistor menghambat arus secara linier, sedangkan kapasitor menghasilkan efek fase dan reaktansi. Melalui pengukuran arus dan tegangan serta perhitungan impedansi, mahasiswa dapat memahami perilaku rangkaian AC secara menyeluruh.
2. RLC Seri
a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.4
b. Atur nilai beban R, L dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai :
Xa = 100 ohm
Xb = L2 = 1 mH Xc = 10 uF
c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumpersesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit
d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan
e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal
f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal
g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal
h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC seri
Kesimpulan Prinsip Kerja:
Rangkaian RLC seri menggabungkan efek resistif, induktif, dan kapasitif dalam satu jalur arus. Interaksi antara ketiga elemen ini memengaruhi impedansi total dan pergeseran fasa antara tegangan dan arus. Dengan memahami pengukuran dan perhitungan impedansi, kita bisa menganalisis karakteristik dinamis dari sistem AC secara menyeluruh.
3. RLC Paralel
a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.5
b. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai :
Xa = 100 ohm
Xb = 100 ohm
Xc = 100 ohm
c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit
d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan
e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal
f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal
g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal
h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC paralel
Kesimpulan Prinsip Kerja:
Dalam rangkaian RLC paralel, tegangan di semua cabang sama, tetapi arus yang mengalir berbeda, tergantung dari nilai resistansi, reaktansi induktif, dan kapasitif.
Interaksi ketiganya memengaruhi arus total dan impedansi total dari rangkaian.
Rangkaian ini sangat berguna untuk mempelajari fenomena resonansi paralel, di mana dan arus total minimum (impedansi maksimum).
Melalui pengukuran tegangan dan arus di masing-masing cabang, serta perhitungan menggunakan rumus admittansi, dapat dipahami karakteristik kompleks dari sistem AC dalam konfigurasi paralel.
1.RC SERI
2.RLC SERI
3.RLC PARALEL
ANALISA MODUL IV
1.Analisa pengaruh R, L, C terhadap sudut phasa
Jawab:
Atas beban resistor memiliki tegangan dengan fasa yang sama.
Pada induktor (L) tegangan mendahului arus sebesar 90° (leading), dan kapasitor
(C) arus mendahului tegangan sebesar 90° (leading).
2Analisa impedansi pada rangkaian RLC seri
Jawab:
Dalam rangkaian RLC, resistor (R) dan kapasitor (C) dihubungkan secara seri,
impedansinya (Z) dari rangkaian RLC seri dapat dihitung menggunakan rumus:
Z =
- Resistor menyebabkan resistansi langsung terhadap arus listrik R< XC arus tertinggal
- Capasitor menyebabkan pergeseran pasa antara tegangan dan arus karena menyimpan muatan listrik R< XC (leading)
3. Analisa impedansi pada rangkaian RLC seri
Jawab:
Pada rangkaian RLC seri, impedansi dipengaruhi oleh nilai resistor, induktor,
dan kapasitor.
Jika nilai induktornya tinggi, maka impedansi RLC nilainya akan lebih besar
dari resistornya dan impedansi rangkaian RLC seri ↓.
4. Analisa impedansi pada RLC paralel
Jawab:
Pada rangkaian RLC paralel nilai relatif kecil, dikarenakan elemen susun secara
paralel (berjejer) dan arus mengalir ke elemen berbeda-beda.
Impedansi (Z) didapat dengan menggunakan rumus:
dapat disimpulkan semakin besar nilai reaktansi kapasitif XC semakin kecil nilai impedansinya.Jika reaktan kecil, maka impedansinya besar dan jika semakin kecil maka impedansinya semakin besar.
Download file rangkaian RC seri [klik disini]
Download file rangkaian RLC seri [klik disini]
Download file rangkaian RLC paralel[klik disini]
Vidio Percobaan RC seri [klik disni]
Vidio Percobaan RLC Seri [klik disini]
Vidio Percobaan RLC Paralel [klik disini]
Download Laporan Akir [klik disini]
Komentar
Posting Komentar